Selasa, 10 Maret 2009

Would We Revive?

hattchiiiimmmh..!

bersin-bersin seperti itu adalah hal yang biasa bagi gue setiap hari. idung gue alergi sama dingin-dinginan:( yaa, setidaknya akibat dari itulah yang gue rasakan satu-dua minggu lalu, sampe gue kena radang telinga dan menjalani perawatan gawat darurat di rumah. hehe. belum sembuh, eh gue dijejelin ujian tengah semester..

ehm.. ujian tengah semester yang lumayan menyiksa dan menekan. tidak seperti sebelum-sebelumnya, entah kenapa gue jadi agak seriusan.

agak seriusan.. ini yang sedang gue pikirin beberapa hari belakangan.. 'agak seriusan'.. humm, gue mencoba untuk lebih serius belajar. gue (akhirnya) tertekan dapet ponten empat-lima kalo ulangan.

kalo gue perhatikan dengan seksama, selama kita hidup memang ga sepanjang waktu kita merasa aman dan merasa terpenuhi. yang gue dapet dari pengamatan gue, kita senua sebenernya punya masalah, yang pada suatu ketika bikin kita ngerasa down. iya kan? hanya aja kita ga selalu keliatan sebagai orang yang bermasalah di mata orang-orang. kita terlihat sebagai sosok yang aman-aman saja.

nah, yang kita bisa lakuin kalo lagi 'jatoh' : tetep jatoh di situ, atau bangun.

setau gue sih gitu. pilihannya cuman ada dua. yang susah adalah : gimana caranya bangun?
intinya, kita pengen seperti sediakala. seperti kita yang sebelum jatoh, tapi gimana caranya adalah BERUSAHA untuk bangun dan sembuh.

gue pernah baca sebuah cerita yang cukup menginspirasi gue. ceritanya, ada sebuah keluarga di Amerika dimana mereka adalah pecinta hewan. nah, pas lagi naik mobil mereka ngeliat dua ekor elang berbuntut merah yang lagi berduaan gitu di udara. kayanya sih emang mereka pacaran. terus tiba-tiba ada yang nembak si elang yang jantan pake senapan, sampe si elang jantan jatoh, kena lumpuh di sebelah sayapnya. yauda deh, jkeluarga itu memungut si elang ke rumah mereka untuk dirawat. selama elang itu dirawat, begini runtunan ceritanya:
- si elang lumpuh di salah satu sayap hingga kemungkinan untuk bisa terbang bisa dibilang 0%
- seorang dokter enyarankan agar elang diSUNTIK MATI karena menurut dia elang itu udah ngerasa kesaiktan banget dan GA MUNGKIN SEMBUH.
- si elang selama berminggu-minggu ga mampu untuk makan apa pun. dia hanya ditetesi air.
- si elang Hawkins oleh keluarga yang merawatya.
- Hawkins ga sembuh-sembuh selama berbulan-bulan. dia bertahan hanya dengan air yang ditetesin ke paruhnya.
- bulunya rontok, hingga dia botak dan hanya tersisa ekor merak satu helai.
- dia mulai bisa nelen makanan berbulan-bulan kemudian berkat kesabaran sang keluarga yang merawatnya.
- sampai akhirnya Hawkins sembuh dan menjai jinak. Hawkins bisa berbagai macam permainan setelah diajari.
- Hawkins tetap belum bisa terbang. tapi sesekali, Scott, anak remaja dari keluarga itu melihat Hawkins berusaha mengepakkan sayap dan berhasil terbang rendah, tapi jatuh lagi.
- pasangan Hawkins, sering terbang di sekitar situ. seseklai, terdengar pekikan kayak orang nagis gitu.
- Hawkins belom bisa-bisa terbang.
- sampai keajaiban terjadi, dia bisa lagi terbang ke alam bebas dalam waktu yang relatif singkat.
- Hawkins kembali hidup bersama pasangannya. dia sering terbang lewat rumah keluarga yang udah nolong dia.

hebat kan? elang yang udah hampir disuntik mati aja ternyata malah bisa terbang lagi. masa kita yang masih punya otak, kaki, tangan, mata, lengkap semuanya ga bisa ngelakuin hal yang sebenernya jauh lebih mudah dari pada apa yang udah diperjuangkan oleh Hawkins.

ya, jadi.. gue pikir, we have to and we can revive.