Sabtu, 27 September 2014

Tanpa Judul

Dalam belajarnya, jiwa terkuat pun sanggup rela mengaduh. Ada spasi-spasi berserak bukan pada tempatnya. Dalam belajarnya, jiwa terkuat pun kehausan. Kehabisan daya untuk membaca. Kehilangan diksi untuk menyuara.

Sekali itu, karena tanya. Satu tanya yang terabaikan. Satu tanya sederhana yang tiada lagi dapat dijawab. Satu tanya yang pada biasanya hadir sebagai rupa yang wajar. Namun tetap saja, jiwa terkuat pun sanggup rela mengadu. Kali itu pada sedikit sanggup untuk mencerita. Pada pena, pada Sang Pencipta. Pada malam yang tetap bersahaja.

Bilamana spasi mengaku kelu. Menduduki jarak yang tanpa makna. Cukup bilang pada raga, pada rasa yang tengah dera. Bilang tentang kisah perjalanan, bilang tentang kendali yang boleh saja menyabang. Jangan lagi tanya-tanya.