Kamis, 23 Oktober 2014

Berdiri

Sedari lama, abu-abu dengan biru seringkali serupa. Serupa langit dengan laut saat mendung. Bersaing memedar warna yang tiada diketahui dari mana, milik siapa. Maka abaikan serupanya, pilih saja yang tengah disuka.
Dia, sang ibu. Yang meneguh dalam sulit hingga senang. Yang mengerti bilamana rasa sudah berapi. Yang memaklumi bila waktu yang terbukti hanya saat ini. Dia, ibu. Ajari aku tentang berdiri. Haruslah tegap, yakin, berharga diri. Manakala tampak kembali kabut pengabur mata, biar saja. Biar kita tetap menjadi kita. Karena pada akhirnya, kita tetap tiada tahu apa-apa, kecuali menang.


Depok, 23.10.14
10.37 AM