Minggu, 27 Februari 2011

Pindah Kosan

pagi-pagi gini gue males buat pergi dari tempat tidur. di luar ujan, seakan kosan gue gak mau ditinggal gue (lebay mode on). foto dan gambar gue jatoh dari dinding, shower gue rusak, seakan kamar gue merasa kehilangan atas kepergian gue (iya, emang lebay). sore ini gue mau pidah kosan. ke tempat yang lebih nyaman dan murah. well, anak kayak gue yang ke kosan cuman buat begadang dan tidur malem gak perlu kosan yang terlalu bagus lagi. itung aja minggu ini, kapan siang-siang gue ada di kosan. mungkin cuma beberapa jam, itu juga buat nyempet-nyempetin bikin tugas reportase suma dan istirahat gara-gara gue sempet diare. sisanya? gue balik larut dengan mata yang uda beraer-aer.

Sabtu, 26 Februari 2011

Februari..

bulan februari udah mau abis aja. luar biasa sih bulan ini. awal semester yang luar biasa. luar biasa berdinamika, luar biasa memuaskan, luar biasa menyenangkan, luar biasa memberi pelajaran. keinget sehari sebelom valentine gue harus berantem sama temen gue, padal gue mau banget ngasi surprise. yaah, entahlah, mungkin orang-orang yang gue sayang gak selalu sayang juga sama gue. gak sayang sayang amat sama gue. segitu istimewa ya temen buat gue? iya.

keinget juga perjuangan reportase buat buletin gerbatama pertama di tahun 2011, gue bikin berita buat liputan utama. mulai dari nyempet-nyempetin di sela-sela kuliah, nahan mules pas wawancara di rektorat gara-gara gue lagi diare. keinget banyak keberuntungan yang gue temuin dari berbagai wawancara itu. waw banget jadi reporter haha :D it's sooo fun guys!

keinget banyak hal, banyak hal yang terlalu gak penting untuk diceritakan.who cares so much of me?

yang jelas, di sini ada list pelajaran yang oke abis selama bulan februari:
1. terlalu menyayangi teman kadang terlalu berisiko
2. hubungan adalah risiko. ya, setelah gue mendengar kata-kata itu dengan jelas, beberapa jam kemudian risiko itu bener-bener ngancurin gue setidaknya untuk sehari.
3. kebanyakan orang yang ga punya hati sebenernya merasa takut di dalam
4. warna putih memiliki toleransi terhadap warna hitam sebelum berubah menjadi abu-abu
5. komitmen selalu didampingi toleransi, tapi toleransi tetap berbatas
6. kepercayaan bisa hancur sekejap
7. menjadi berguna untuk orang lain adalah hal termewah
8. berhasil menjadi inspirasi adalah hal yang sukar menurunkan senyuman
9. tidak banyak orang yang memahami arti komitmen, dan jangan-jangan gue pun belum mengerti
10. berkontribusi tidak selalu berarti mengabdi
11. datang bukan berarti peduli
12. tidak datang bukan berarti tidak peduli
13. kontribusi tidak selalu harus tampak

Kamis, 24 Februari 2011

Dance of A (Too) Sweet Life

when smiles stay in me, that's enough and so free. while stars eventually are starring here looking at me and i know i have loves to grateful. then a smooth warmth winding inside. no, nobody can't break my happiness, my free wheeling, my loose breath. my faith, my sight, my thougt, my everything make me live in life. not dying, not complaining. no, i really do not mean to break us up.

when friends are asked to understand, when mom, daddy, families need to be patient much more than they should give me; i'm here doing nothing and standing in the center just like fool rats. no, i'm not complaining, i ask the destiny to give one more fortune.but thanks Lord for the comfotness, for love inside, for the real faith which came so well long time ago and keep being with me till now.

no, do not say no if you feel about saying YES. you bother me, bother my life. but it's okay, i just pity of you so much for not able to be free. how pitty you are. i'm smilling, keep smilling and i just don't want to break my dance, my cozy self, not for serving you. and thank me for not to call you bi*ch(es).

Halo Hari Baru

yehai selamat malam dunia. bersyukur sekali mood gue yang kusut di kampus tadi segera pulih dan kembali melabil ria tengah malam.

adyuw lagi pengen sok imut. *loh

mau ngobrolin apa ya, gak penting juga sih idup gue buat dibaca-baca haha. bikin puisi galau aja lah ya. ditemenin pancuran kolam ikan depan kamar gue, sepertinya suasana mendukung. ehem.

*lewat beberapa menit

ah jangan deh lagi malu deh buat serius serius.

hem. sebenernya gue lagi mikirin: gak semua kontribusi adalah pengabdian. jadi serius juga deh ah. bodo ah. iya, jadi gue lagi mikirin hal tersebut. kenapa? karena gue merhatiin aja motif-motif orang untuk turun ke masyarakat, setidaknya di kampus buat mahasiswa kayak gue gini. kenapa gue bilang gitu?

ah males ah gue bahas. gajadi lagi deh. haha, sori buat postingan teraneh tahun 2011 ini. labil gue kumat, sebentar-sebentar nyengir, ngelamun, seneng sendiri, sambil nunggu ngantuk dateng, sambil ngerjain jurnal resmi pertama gue buat suma ui :)

see you all next day babydarlaaa ;)

Selasa, 22 Februari 2011

Hitam dan Putih, Bukan Abu-Abu

siang tadi, gue mendapatkan sebuah pembelaan. pas wawancara seorang pemimpin salah satu direktorat di kampus gue, dia mengatakan sesuatu yang menyengkan sangat di telinga gue.

"disiplin itu hitam putih, gak ada yang abu-abu."

waw, itu dia. itu dia hal yang mengganggu sangat di sebagian kehidupan gue. kenapa sih harus nyusahin temen dengan ngaret tanpa ijin? kenapa sih harus gak dateng ketika dibutuhin? kenapa sih harus telat dateng ngantor dengan tetap menerima gaji yang sama. kenapa juga kalo rapat molor-molor? dikira orang lain ga punya kehidupan? kadang gue sungguh marah dengan disiplin abu-abu.ya, abu-abu. telat ya telat, tepat waktu ya tepat waktu. mau telat berapa menit juga tetep nyusahin. so, gak ada istila, "gue dateng rapat, tapi cuma setengahnya"

ya, gue tau gue sering telat. but it's not bothering anyone. gue telat kuliah, gue yang rugi. gue telat ke sekolah juga gue yang rugi. gue tidur di kelas juga gak bikin orang laen keganggu.

ada hitam ada putih, abu-abu hanya menunjukkan sesuatu yang gak berprinsip. gak semua abu-abu yang gak berprinsip. abu-abu yang mengetahui dirinya berwarna abu-abu lalu tetap berahan menjadi abu-abu dan tidak memikirkan yang putih itulah yang gak punya prinsip. menyalahgunakan toleransi. semoga gue gak termasuk ke dalam abu-abu itu, semoga gak munafik.

kontroversial? ya ya memang. 

Berhenti Mengajariku

satu hal yang pasti adalah masih terdiam. kepastian yang menjadikan tidak pasti. tidak menepi ke satu sisi. ah, mana tahu waktu segera mengalah dan menjawab, melunak, mengayomi, meredam kemarahan karena alibi-alibi bukti kemunafikan. satu hal yang pasti adalah mati ketika terus berdiri di tengah jalan penuh lalu lalang--tidak segera menyeberang ke satu tepi. satu hal yang mutlak, benda tetap diam jika tidak ada gaya yang bekerja padanya. tentu, tentu kecuali jika suatu takdir dikirim untuk menggerakkan dari sisi yang paling tak terlihat. semoga saja aku bukan hamba munafik.

entah apa yang ada di ruangan sempit itu. sempit, sesempit debu. kau tahu, betapa besarnya jagat raya? kau tahu bukan bahwa kau bisa musnah kapan saja? kau juga tahu bahwa kau hanya makhluk kecil tak berarti dibanding segala yang ada di kefanaan dunia. aku pun tahu aku buka apa-apa, bukan hal penting yang bisa menjadikan dunia tetap berjalan. berhenti mengganggu. berhenti berlaku bodoh. berhenti berdosa, walaupun aku bisa jadi memiliki dosa seberat bumi. yang penting, dosaku bukan karena mengurusi urusanmu dan membuatmu risih.

malam terbakar, malam dingin yang terasa panas. malam sejuk yang meniupkan bisikan untuk menyerah. malam mendung yang cukup untuk menutupi kenyataan dari pandanganmu. segera menyerah, karena usahamu hanya kebetulan ketika kau merasa duniamu aman. hanya kebetulan yang membuatmu merasa berkuasa. hanya kesempatan pendek yang menjadikanmu angkuh. hanya hidup yang memberimu kerupawanan, bukan keaslian watak sejati.

berhenti mengajariku

Senin, 21 Februari 2011

Takut untuk Menjadi Berani

ketika keberanian harus mengorbankan masa indah
bukan saat keberanian datang ketika tengah menaiki daun paling puncak
itu salah satu dari keberanian-keberanian yang asli

kau tahu, menyerah jauh lebih sulit daripada terus mengejar dan bertahan
menyerah adalah keberanian
menyerah lebih mengerikan daripada tetap berjuang
menyerah saja atau terus maju?
yang jelas, bukan berdiri di antara keduanya

keberanian menuai risiko
berani karena benar, takut karena salah
yang benar dan yang salah entahlah yang mana
berani sama dengan siap mati, siap sepi, siap asing

takut
takut untuk menjadi berani

Minggu, 20 Februari 2011

Pouring Understanding

no, it's not about achieving
it's giving
yes, it means much to minority
but no, of course it's not even something to majority

hell
the word said so bad as usually

hearing God singing toningt
understanding things i should not think of
how come things came out sucks?
then the answer is just about the world, not the heaven

promising
fulfilling
willingly is better

no, i'm not even wrong almost for sure
again, hearing God sings
the only reliable and everything
then the answer got is this is life, not the immortality

here, there, everywhere
then the answer is just about God

Andai Semua adalah Sama Rata

Andai lo ga punya duit, apakah lo masih bisa tepe-tepe?
Andai lo jelek, apakah lo masih bisa jadi primadona?
Andai lo item, apakah lo tetep ganteng atau cantik?
Andai lo miskin, apakah lo masih punya temen?
Andai lo gak populer, apakah mereka tetap bersama lo?
Andai lo gak tajir, apakah lo masih bisa ketawa ketiwi dengan sombongnya?
Andai lo gak tajir, apakah lo masih eksis?
Andai lo berambut keriting, masihkah pacar lo mau sama lo?
Andai lo kribo, apakah lo tetap tampan?
Andai lo gak bisa kalkulus, apakah mereka masih butuh lo?
Andai lo gak punya SLR, apakah mereka masih mau lo ada bersama mereka?
Andai lo gak ada, apakah akan ngaruh?
Andai lo gak punya baju bagus, apakah lo akan jadi anak gaul kayak sekarang?

Andai lo hanya punya hal yang sama dengan mereka di luar sana
Andai lo seperti mereka yang gak punya uang
Andai lo kayak mereka yang gak punya kulit putih
Andai lo kayak mereka yang gak punya status
Andai lo kayak mereka yang gak masuk hitungan

APAKAH LO MASIH BISA BERGAYA SEPERTI SEKARANG?

Sabtu, 05 Februari 2011

Selamanya Beruntung

Heyaah, I am back! semoga semuanya berkabar baik bagi orang baik, dan bagi orang yang tidak baik semoga kabarnya baik juga--soalnya gue gamau berkabar buruk.

Liburan yang cukup lama dan IP yang aneh sekaligus sangat oke untuk seukuran mahasiswa gak jelas seperti gue. Luar biasa. Kecil sih, tapi dibandingin usaha gue yang cuman ol sampe tengah malem tiap hari dan kesana kemari hingga larut malam pas hari-hari UAS, ya ajaib aja. Kalo inget IP pertama gue itu, gue jadi inget track record prestasi gue sejak lahir yang hampir semuanya dibawa oleh hoki. Apalagi pas SMP, gue cuman bayar SPP satu semester di awal doang dan sisanya beasiswa juara paralel. Lumayan bukan? Emak tentu senang karena duit belanjanya tambah banyak gara-gara gak perlu biayaian sekolah gue. Hoki itu seret ketika gue SMA. Gue ga ngerti apa-apa. Bener kata guru biologi gue di SMP, kalo udah SMA musti belajar. Untungnya gue hoki di ujung: bisa masuk UI di jurusan yang gue pengenin. Lah jadi curhat?

Akankah hoki selamanya ada? Kadang gue juga mikirin ini. Seinget gue, Albert Einstein pernah bilang kira-kira kayak gini, "hanya ada dua cara untuk menjalani hidup: berperilaku seakan segala hal disebabkan oleh keajaiban, dan cara yang lainnya adalah berperilaku seakan keajaiban tidak pernah ada".

Ya, biarpun 'hoki' dan 'keajaiban' gak sama, kedua hal itu kan sangat dekat hubungan kekerabatannya, ya kan ya? hehe.

Satu orang lagi bilang. Dia adalah tutor gue yang sangat berjasa hingga gue bisa matematika pas kelas 3 SMA. Dia bilang kira-kira gini, "mood itu bisa lo ciptain sendiri". Di lain waktu dia pun bilang kalo segala sesuatu adalah sebab dan akibatnya. Gue lupa deh bilangnya gimana, pokoknya intinya gitu. 

Nah ada lagi seseorang yang bilang, gue lupa dia siapa, "tidak ada hukuman dan hadiah; yang ada hanyalah konsekuensi"

Gatau deh ya. Maksud gue gatau apakah hoki selalu bakalan ada. Cuman, pernah gak lo berpikir: "andai gue suruh milih mau jadi siapa di dunia ini, gak ada seorangpun yang gue pilih kecuali jadi diri gue yang sekarang". Gue juga gatau ya apakah yang ada di kepala orang-orang sesungguhnya tentang keberuntungan. Tapi ketika seseorang gamau terlahir sebagai orang lain di dunia ini, mungkin dia merasa sangat beruntung. 

Satu penengah yang bagus: keberuntungan datang untuk orang yang pantas dan memantaskan diri untuk mendapatkannya. Yaa, kira-kira gitu deh yang disebut sama Mario Teguh. 

Ko jadi sok bijak? Yaudalah ya, kan ini blog gue, suka-suka gue lah mau gue apain juga. Gak suka lo? Bilang langsung sama gue (ngajak bertengkar). 

Heheh, becanda becanda :P