Minggu, 03 November 2013

Mawar Merah yang Mana?

Bila penjelasan memang ada, untuk apa semesta dianggap tidak beriring. Seperti kelahiran Adam dengan deskripsi evolusi.
Seperti mengelak pada kesetiaan seekor anjing dan memercayai kucing manja. Bahwa pada akirnya semua bermuara pada kejelasan.Bila percaya pada jiwa yang terlahir setelah raga, maka mengapa tidak percaya bahwa tiada adalah nyata? 
Seperti bersikukuh lalu menghamba harta, tahta, demi bahagia. Nyata itulah semu. Seperti sebongkah hati yang telah pecah bilah. Utuh adalah lebur. 
Kemudian malam hadir untuk menyelimuti dalam dinginnya. Seperti hangat dalam dingin rasa yang melekat sangat dekat. 
Kala hari-hari berjalan hingga sampai pada sebuah tanya, "bagaimana bila mawar merahmu sesungguhnya putih?" 
Kala hari-hari yang sama sampai pula pada tanya serupa, "bagaimana bila mawar merahmu sungguh mawar merah?"

Depok, 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar