Jumat, 07 Oktober 2011

Cinta vs Gombal

Selamat pagi, Cinta.
Aku adalah kupu-kupu di taman,
Hanya hinggap di kuntum bungamu,
Hanya kamu

Gile, fakta menarik bahwa puisi-puisi gombal masih laku dijual dalam bentuk buku, bahkan bestseller di pasaran. Itu puisi bukan gue yang bikin. Catet: BUKAN GUE.


Puisi itu salah satu dari ratusan bait punyanya Andrei Haksana di buku ‘Mencintaimu Pagi, Siang, Malam’.
Bagi yang belom baca, ini gue tulisin lagi beberapa ‘gombalan’-nya.


Apakah bahagia?
Memaafkan.
Memaafkan.
Memaafkan.

Gelas kosong yang kuminum.
Mencintaimu yang tidak mencintaiku.

Jangan-jangan cinta terbuat dari kopi.
Pahit.
Tapi membuatmu kecanduan.

Sering kali kita menyalahkan waktu,
Hingga tidak sempat bertemu.
Padahal bukankah kita yang tak mau?

Satu detik lagi, kamu menjadi kenangan.
Terimakasih pernah menjadi bagian hidupku.
Tetap akan di sana, seribu tahun lagi.

Kenanglah aku dengan tawa dan bahagia.
Biar menjadi setapak jalan untukmu kembali.

Ketika kamu raih tanganku semalam,
Aku tahu kamu bukakan jalanmu
Agar aku sampai ke hatimu

Pagi untuk kekeliruan.
Jangan takut mencoba lagi.
Cinta yang dewasa, memberi kesempatan.

Pagi memberikan ketabahan.
Bagi yang percaya, cinta selalu menang.
Pada akhirnya.

Kini kutahu, mengapa pohon tak boleh tumbuh di hati
Agar dahannya tak bercabang.

Kutemukan cinta dalam koper, hatimukah yang kubawa?

Memaafkanmu tidak susah
Melupakanmu tidak mudah.

Pertemuan pertama itu yang selalu kukenang,
Agar aku ingat
Mengapa aku begitu mencintaimu
Waktu itu, sekarang, kelak


Kenapa? Kenapa? Kenapa nggak mau ngaku galau? Malu ya? 


Well, gue salut abis sama Andrei. Ketika sebagian orang-orang nggak mengakui kegalauannya padahal jelas-jelas mereka gonta-ganti status twitter lah, facebook lah, plurk lah, apa lah, yang isinya juga cinta-cintaan. 


“NGGAK, GUE NGGAK GALAU,” ujar mereka serius, menolak mengakui kalo lagi galau. Galau stadium akhir, kenyataannya.


Itu sebagian orang, SEBAGIAN. 


The fact is, galau adalah sikap manusiawi. Yang pasti adalah ketidakpastian, sehingga manusia nggak ada yang merasa hatinya digaransi untuk selalu bahagia (kata buku)


The fact is, galau itu indah. Seksi. Entah kenapa, pokonya indah aja (kata gue)


The fact is, setiap orang pernah galau. Risau. Nggak karuan. (kata pujangga)


The fact is, galau memiliki nilai investasi yang bagus alias bisa menghasilkan rangkaian kata-kata, dibukukan, terus dijual. 


Asik bener, udah galau, dapet duit. 


Oke, cukup dengan the facts of galau.

1 komentar:

  1. Asik dah si puput suka ngeGALAU to the max, kalau galau terus kapan Move on ??

    BalasHapus