Selasa, 22 Februari 2011

Hitam dan Putih, Bukan Abu-Abu

siang tadi, gue mendapatkan sebuah pembelaan. pas wawancara seorang pemimpin salah satu direktorat di kampus gue, dia mengatakan sesuatu yang menyengkan sangat di telinga gue.

"disiplin itu hitam putih, gak ada yang abu-abu."

waw, itu dia. itu dia hal yang mengganggu sangat di sebagian kehidupan gue. kenapa sih harus nyusahin temen dengan ngaret tanpa ijin? kenapa sih harus gak dateng ketika dibutuhin? kenapa sih harus telat dateng ngantor dengan tetap menerima gaji yang sama. kenapa juga kalo rapat molor-molor? dikira orang lain ga punya kehidupan? kadang gue sungguh marah dengan disiplin abu-abu.ya, abu-abu. telat ya telat, tepat waktu ya tepat waktu. mau telat berapa menit juga tetep nyusahin. so, gak ada istila, "gue dateng rapat, tapi cuma setengahnya"

ya, gue tau gue sering telat. but it's not bothering anyone. gue telat kuliah, gue yang rugi. gue telat ke sekolah juga gue yang rugi. gue tidur di kelas juga gak bikin orang laen keganggu.

ada hitam ada putih, abu-abu hanya menunjukkan sesuatu yang gak berprinsip. gak semua abu-abu yang gak berprinsip. abu-abu yang mengetahui dirinya berwarna abu-abu lalu tetap berahan menjadi abu-abu dan tidak memikirkan yang putih itulah yang gak punya prinsip. menyalahgunakan toleransi. semoga gue gak termasuk ke dalam abu-abu itu, semoga gak munafik.

kontroversial? ya ya memang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar